A Nice Conversation..

Seorang profesor filosofi yang ateis sedang mengajarkan kuliahnya ditempatnya mengajar mengenai masalah ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh Tuhan, Yang Maha besar dan Maha Kuasa, Dia bertanya kepada salah satu muridnya yang beragama kristen, Murid itu berdiri dari tempatnya duduk dan ...

Professor : Apakah kamu beragama, nak?
Murid: Ya Pak
Professor : Jadi, Apakah kamu percaya akan adanya Tuhan?
Murid : Tentu saja, Pak. 100% saya percaya.
Professor : Apakah Tuhan itu baik?
Murid: Tentu
Professor : Apakah tuhan itu ... Berkuasa atau memiliki kekuatan diatas manusia?
Murid: Ya
Professor : Kakak saya meninggal karena kanker walaupun ia berdoa kepada tuhan dan meminta kepada tuhan untuk menyembuhkannya, Kebanyakan dari kita mencoba menyelamatkan orang lain yang sedang sakit. Namun Tuhan tidak melakukan itu. Jadi, bagaimana kamu bisa mengatakan Tuhan itu baik? hmm?

(murid itu terdiam)

Professor : Kamu tidak bisa menjawabnya, bukan? Mari kita lanjutkan pembicaraan kita, anak muda. Apakah Tuhan itu Baik?
Murid: Ya
Professor : Apakah setan/iblis itu baik?
Murid: Tentu saja tidak.
Professor : Darimana setan itu berasal?
Murid: Dari ..... Tuhan ...
Professor : Itu benar, Anak muda. Lalu beritahu aku, anak muda. Apakah ada kejahatan di dunia ini?
Murid: Ada
Professor : Kejahatan ada dimanapun, bukan? dan TUHAN yang menciptakan semuanya, karena ia adalah "Sang Pencipta". Benar? TUhan itu maha pencipta, benar?
Murid: benar
Professor : Jadi, Siapa yang menciptakan kejahatan?

(murid itu tidak menjawab)

Professor : Di dunia ini kita mengenal ada kesakitan, penurunan moral, kebencian, keburukan dan semua hal buruk yang kita tahu, semua itu ada bukan di dunia ini bukan?
Murid: Ya Pak. Semua itu ada.
Professor : Lalu, Siapa yang menciptakan itu semua?)

(murid itu tidak memiliki jawaban)

Professor : Ilmu pengetahuan mengatakan kalau kita memiliki 5 indera yang bisa kita gunakan untuk mengindetifikasi dan mengamati dunia di sekitar kita, Beritahu saya, anak muda ... Apakah kamu pernah melihat tuhan?
Murid: Belum pernah, Pak.
Professor : Atau mungkin, kamu mau memberitahu kami kalau kamu pernah mendengar suara tuhan, mungkin?
Murid: Belum pernah Pak, saya belum pernah mendengar suara-Nya.
Professor : Apakah kamu pernah merasakan TUhan-mu? merasakan seperti apa rasanya Tuhan? Apakah manis? pahit? apakah mungkin kamu pernah mencium wanginya tuhan? apakah Dia itu bau? ataukah wangi? atau mungkin kamu pernah merasakan Tuhan melalui indera-indera kamu lainnya?
Murid: mm.. Tidak pak. Saya yakin saya belum pernah merasakan Dia melalui cara-cara itu.
Professor : Baiklah, tetapi kamu masih tetap mau percaya Tuhan itu ada?
Murid: Ya. 100% masih, Pak.
Professor : hmm.. Menurut kepada pengetahuan empiris yang sudah diuji melalui protokol-protokol yang sudah didemonstrasikan, segala sesuatu itu baru ada, ketika sesuatu itu dapat dirasakan oleh indera-indera kita. karena kamu mengatakan TUhan-mu tidak bisa dirasakan oleh indera-inderamu, maka Ilmu pengetahuan mengatakan kalau Tuhan-mu itu sebenarnya tidak ada dan tidak pernah ada. bagaimana jawabanmu atas pernyataan itu anak muda?
Murid: Tidak ada komentar apa-apa, Pak. Saya hanya percaya kepada iman saya.
Professor : Ah yah.. iman. Dan itulah kenapa ilmu pengetahuan bermasalah dengan agama.

(seluruh kelas tertawa pelan)
Murid: Pak, Maaf kalau saya bertanya. Apakah Panas itu ada?
Professor : Tentu saja ada.
Murid: Bagaimana dengan dingin. Apakah itu juga ada?
Professor : Tentu. Kita semua merasakannya, bukan? AC disini terasa dingin hari ini

(seluruh kelas tertawa lagi)

Murid: Maaf Pak, Hal itu tidak ada.

(seketika, seluruh kelas terdiam)


Murid: Pak, Anda bisa bisa mendapatkan panas, bahkan lebih panas dan superpanas, panas sekali, panas tak tertahankan, sedikit panas atau tidak panas sama sekali. Tetapi kita sama sekali tidak pernah punya memiliki apa yang sama sekali disebut "dingin". Kita bisa saja mendapatkan 458 derajat dibawah titik nol dimana kita tidak akan menemukan panas, tetapi kita tidak bisa mendapatkan lebih dari itu. Tidak ada apapun itu yang disebut "dingin". Kata "dingin" adalah hanyalah sebuah kata yang kita gunakan untuk mendiskripsikan ketidaan dari panas. Kita tidak bisa mengukur dingin. Panas adalah sebuah energi. Jadi, Dingin bukanlah lawan dari panas, pak. Tetapi ketiadaan dari panas.

Murid: Bagaimana dengan kegelapan, Profesor? Apakah hal yang kita sebut dengan kegelapan itu ada?
Professor : Tentu, apa itu malam kalau tidak ada kegelapan?
Murid: Anda salah lagi, pak. Kegelapan adalah ketiadaan dari sesuatu. Anda bisa menemukan sedikit cahaya, cahaya normal, sedikit terang, terang sekali ... tetapi kalau Anda tidak mempunyai sedikit terang, maka tidak akan ada apa-apa dan ketiadaan terang itulah yang kita sebut kegelapan, bukan? kenyataannya, Kegelapan itu adalah ketiadaan. karena kalau kegelapan itu bukanlah ketiaadaan, apakah Anda bisa membuat kegelapan itu lebih gelap lagi?


Professor : Jadi, Apa inti dari yang kamu katakan, anak muda?
Murid: Profesor, Inti dari percakapan kita hari ini adalah, filosofi ilmu pengetahuan yang Anda ajarkan adalah cacat!
Professor : Cacat? Bisa kamu jelaskan kenapa?
Murid: Profesor, Anda bekerja dan berusaha mendapatkan konsep dari 2 hal yang berbeda. Anda berdebat ada kehidupan dan ada juga kematian, ada tuhan yang baik dan tuhan yang buruk. Anda sedang melihat kepada sebuah konsep dimana Tuhan itu bisa diukur. Dengan hormat, pak. Ilmu pengetahuan tidak bisa menjelaskan sebuah pemikiran. Hal tersebut menggunakan elektrik dan magnet. Tetapi tidak ada yang pernah bisa menjelaskan bagaimana proses pemikiran itu terjadi. Dan proses itu terjadi karena ada 2 hal tersebut. Untuk melihat kematian adalah lawan dari kematian tidaklah bisa diterima karena tidak tidak mungkin bisa mengatakan sesuatu itu mati kalau sesuatu itu tidak pernah hidup. Kematian itu adalah ketiadaan dari hidup. Lalu, profesor, Apakah Anda mengajar kepada murid-murid Anda dan kami dan mengatakan kepada kami kalau kami adalah evolusi dari monyet?
Professor : Apabila maksud kamu teori evolusi Darwin. Jawabannya adalah Ya. Tentu.
Murid: Lalu, apakah Anda pernah mengamati evolusi itu berjalan dengan mata dan kepala Anda sendiri, pak?

(Profesor itu terdiam dan menunggingkan sedikit senyum, karena ia mengetahui arah kemana perdebatan ini akan berlanjut)

Murid: Karena tidak pernah ada yang pernah mengamati proses dari evolusi itu berjalan dan bahkan tidak pernah bisa membuktikan bahwa proses ini adalah sebuah usaha keras yang terus berjalan, apakah Anda tidak sedang mengajari opini Anda sendiri, pak? Apakah Anda tidak sedang sadar, Anda sedang merubah diri Anda dari seorang ilmuwan menjadi seorang pembicara agama?

(seluruh kelas penuh dengan kasak kusuk)

Murid: Apakah ada seseorang di kelas ini, yang pernah melihat otak profesor kita?

(seluruh keras tertawa keras)

Murid: saya ulangi lagi, Apakah ada seseorang di kelas ini, yang pernah melihat otak profesor kita? apaka ada yang pernah merasakan rasanya seperti apa? menyentuhnya, atau mungkin menghirup wangi atau baunya...? Sepertinya tidak ada orang yang pernah melakukan itu. jadi menurut Menurut kepada pengetahuan empiris yang sudah diuji melalui protokol-protokol yang sudah didemonstrasikan seperti yang Bapak sebutkan diatas, maka sebenarnya dengan penuh hormat, pak. Anda tidak mempunyai otak. Jadi, bagaimana kami bisa mempercayai kuliah Anda?

(Kelas penuh dengan kesunyian)

Professor : Saya rasa kamu haus menerima kenyataan saya mempunyai otak dengan keyakinan, nak.
Murid: TEPAT SEKALI, PAK! ITU MAKSUD SAYA. Hubungan yang menyatukan tuhan dan manusia adalah keyakinan atau iman. Itulah yang membuat segala sesuatunya bergerak dan hidup.



Murid itu adalah Albert Einstein.

om, kayanya cocoknya islam deh, kan yg Tuhan nya ga bisa dilihat cuma islam

hahaha, itu emang ceritanya yg gitu~